Harapanku Tercapai

Harapanku Tercapai cerita seks

Cerita Seks: Aq mengalihkan pandanganku keluar, terlihat beberapa pesawat di Charles de Gaulle airport. Tanpa kusadari, mobil yg lalu lalang di higway 1 yg berawal dari belgia ini bertambah banyak. Perhatianku segera tertuju ke apartemen-apartemen yg kini berserakan di pinggiran higway. Tdk terlihat adanya perumahan, ciri khas kota metropolitan.

Jhon, Ricky, dan Tino teman kuliah aq yg berasal dari Singapore, Malaysia dan Indonesia juga terdiam menunggu tibanya bus tersebut di hotel yg akan didiami selama empat malam. Kemacetan di jalan raya semakin bertambah

Apalagi ketika bus keluar dari highway dan menuju jalanan yg lebih kecil. Dengan tdk sabaran aq memperhatikan jam tangan aq yg sudah menunjukkan pukul 16:45. Di ufuk barat, mentari musim dingin mulai menyembunyikan dirinya.

“Come on, lets go out for nice dinner…” Jhon yg sekamar dengan aq mengajak makan malam. Memang, perut aq yg kosong sudah meminta sesuatu buat dicerna. Siraman air hangat sewaktu mandi menghilangkan keletihan tubuh aq dan mengantinya dengan perasaan lapar.

Berjalan kaki, kami menyusuri kota Paris. Kota ini begitu istimewa, keramaian dan kemacetan jalannya mengingatkan aq pada London. Tetapi design bangunan dengan ukiran dan patung-patungnya sangat mencolok dan berbeda. Hampir setiap bangunan mempunyai ciri khasnya masing-masing dan begitu indah.

Sebuah Chinese restaurant di Boulevard Montmarte menarik minat kami. Perut-perut yg keroncongan akhirnya berteriak kegirangan ketika nasi dan beberapa lauk menganjalnya. Memang perut Asia kami lebih menikmati nasi dibandingkan roti.

Dengan tambahan energy dari makanan, perjalanan menyusuri kota Paris dilanjutkan kembali. Di sepanjang jalan Boulevard Montmarte ini hadir toko yg banyak menjual parfum, pakaian dan makanan. Louis Vuitton, Giorgio Armani, Christian Dior, dsbnya seakan-akan berlomba memamerkan produk-produk terbarunya.

“Eh, Hard Rock Café Paris!” seru Ricky tiba-tiba,

“Lets have some drinks.”

Segelas Southern Comfort memberikan kehangatan kepada tubuh aq. Duduk berempat di café yg masih sepi, kami membicarakan keindahan kota yg menakjubkan ini.

Selesai minum, kami berjalan keluar melalui toko yg menjual sourvenir Hard Rock. Tertarik oleh kaos hitam special edition café tsb, aq mengantri di belakang dua orang cewek yg lumayan manis. Perhatian aq segera tertuju ke mereka ketika mereka mengobrol. Mereka menggunakan bahasa Indonesia! Aneh rasanya mendengar bahasa tersebut di tempat yg begitu jauh.

“Hallo, dari Indonesia ya?” sapa aq ramah.

Mata kedua gadis di depan aq terbelalak, kaget.

“Iiiyaaa…” jawab gadis yg berdiri di depan aq. Tubuhnya yg kecil tertutup oleh jaket tebal berwarna hitam. Rambutnya yg pendek dicat merah dan matanya yg bulat terlihat jernih.

Perkenalan pun berlanjut, gadis tersebut bernama Lisa dan temannya bernama Hellen. Sungguh enak mengobrol menggunakan bahasa yg sudah lebih dari satu tahun tdk pernah aq pakai.

Alangkah sayangnya, pertemuan sekitar 10 menit tersebut harus berakhir ketika mereka berjalan meninggalkan café tersebut bersama teman-teman mereka. Entah karena suasana Paris yg romantis, atau kerinduan akan cewek setanah air, atau karena mata Lisa yg bulat dan jernih, jiwa aq seakan-akan terbang bersama mereka. Aq termenung melihat mereka menghilang di keramaian kota.

Bodoh! Goblok! Kenapa tdk meminta nomor telepon? Atau e-mail? Penyesalan datang melingkupi diri aq sesudah pertemuan tersebut.

Perasaan menyesal ini semakin menggelora ketika keesokan harinya aq mengunjungi menara Eiffel. Seandainya saja aq bisa menikmati keromantisan kota Paris bersama Lisa. Seandainya…

Sang Pencipta ternyata mengasihani jiwa yg penat menahan dahaga kasih sayang ini. Di bawah Eiffel tower Sang Pencipta menunjukkan kekuasaannya. Lisa bersama temannya berdiri di salah satu kaki Eiffel Tower, menunggu kesempatan untuk naik ke menara tersebut. Kesempatan ini tdk kusia-siakan. Segera aq membeli empat tiket yg berharga total 180 franc dan ikutan mengantri.

“Lisa…” panggil aq, “Ketemu lagi!”

“Ehh… kamu…” dia kaget. Tetapi dari sinar matanya aq tahu kalau dia juga merasa senang. Dan ini membuat jiwa aq melayang-layang.

Pembicaraan akrab berlanjut kembali. Lisa dan teman-temannya kuliah perhotelan di Switzerland. Dia sudah lebih dari 3 tahun di sana dan ini adalah tahun terakhirnya. Teman-temannya berasal dari sekolah yg sama, cuma beberapa dari mereka masih berada di tingkat pertama atau kedua.

Aq berusaha selalu berdekatan dengan Lisa, dan mengenalnya lebih jauh. Jangan mau kehilangan dia lagi… bisik hati aq. Di lantai dua Eiffel Tower kami berfoto bersama.

Saat mempunyai kesempatan berdua, aq berbisik di telinganya, “Semalaman aq memikirkan kamu.” Matanya yg bening menatap aq dan dia berbisik lirih, “Aq juga.” Ingin rasanya aq berteriak dan melompat kegirangan.

“On the romantic Seine’s river bank, the lovers go hand by hand.”

Perjalanan menggunakan kapal menyusuri sungai Seine melewati 22 jembatan merupakan pengalaman yg tdk terlupakan. Dari kapal yg kami tumpangi, kami bisa melihat pasangan yg sedang mabuk cinta bergandengan tangan dan berciuman di tepi sungai yg membelah kota Paris tersebut.

Bulu kuduk aq merinding ketika kami melewati gereja Notre Dame yg terkenal dengan cerita The Hunchback of Notre Dame-nya. Bangunan yg persis sama dengan bangunan di film kartun yg aq tonton. Di sebelah aq Lisa terlihat termenung, entah apa yg sedang dipikirkan.

“When you pass this oldest bridge in Paris, close your eyes and make your wish. It will come true.”
Aq menutup mata aq dan diam-diam menyatakan harapan aq. Lisa juga menutup matanya dan menyatakan harapannya. Seandainya saja aq tahu apa yg dia minta, akan aq penuhi apapun keinginannya.

Melalui jalan mendaki menuju gereja Sacre Coeur, aq mencoba memegang tangan Lisa yg tertutup sarung tangan merahnya. Dia tdk menolak! Di sebelah aq Jhon terlihat akrab dengan Hellen. Mereka bercanda dengan mesranya. Memang, di kota ini cinta mudah sekali bersemi.

Jam baru menunjukkan pukul 17:30, namun mentari sudah bersembunyi di peraduannya. Dari halaman gereja berwarna putih yg terletak di atas bukit ini, aq kehilangan kata-kata aq. Di depan aq terpampang kota Paris dengan lampu-lampunya yg berwarna-warni, begitu menakjubkan.

Dari kejauhan terlihat Eiffel Tower yg terang benderang. Aq memberanikan diri untuk memeluk tubuh Lisa. Pelukan yg tdk aq lepaskan sampai kami kembali ke kamar hotel mereka.

Aq berbaring di kasur sambil melanjutkan pelukan aq. Lengan Lisa melingkari leher aq dan kepalanya menyender di dada aq. Di kasur sebelah aq Jhon dan Hellen sedang bercanda mesra.

Kekuatan cinta aq membuat aq berani mencium pipinya, tanpa mempedulikan Jhon dan Hellen. Lisa cuma tersenyum misterius. Ciuman aq kemudian berlanjut ke bibirnya yg merah merekah. Terasa bibirnya yg sedikit kering karena dinginnya angin musim dingin.

Kegilaan kami bertambah ketika Hellen memadamkan lampu kamar. Dari sinar yg masuk lewat jendela, aq bisa melihat mata Lisa yg sendu. Seperti magnet, bibir aq kembali tertarik ke bibirnya, saling berpagutan dengan mesranya.

Perlahan Lisa menarik selimut menutupi tubuhnya. Aq menganggap tindakan dia sebagai undangan untuk melakukan hal yg lebih jauh. Aq ikutan menyusup ke dalam selimut.

Jari-jari tangan aq mulai bergerilya menyusuri sepasang gunung Lisa yg masih tertutup sweater. Usaha mencari puncak gunung tersebut agak terganjal oleh tebalnya sweater dan bra yg masih dikenakannya. Namun kekenyalan gunung tersebut membuat tangan aq betah bermain di sana, meremas dan meremas.

Kemudian tangan aq menyusup ke balik sweaternya dan menyusuri kulit perutnya yg mulus menuju dadanya. Dengan lincah jari tangan aq menyusup ke branya. Ketika ujung gunung kembarnya tersentuh, tanpa ampun jari-jari tangan aq bermain di sana.

Jari tangan Lisa ternyata tdk tinggal diam. Kedua tangannya beralih ke ikat pinggang aq dan berjuang melepasnya. Jari tangannya yg cekatan berhasil melepas ikat pinggang aq diikuti celana jeans dan CD aq.

Ketika terlepas, aq menendang celana tersebut keluar. Penis aq yg terkekang berjam-jam segera berontak menunjukkan kekuatannya.

Belaian tangan Lisa membuat penis tersebut mencapai kekerasan dan ukuran maksimumnya. Tdk sabar, Lisa membuka sendiri celana jeans dan CDnya.

Sesudah itu dia berbaring membelakangi aq, sepasang pinggul montok dan mulus menekan penis aq, menan- tang dia untuk bertindak lebih lanjut.

Dengan tubuh masih tertutup selimut, jari tangan aq menuju daerah kemaluannya. Terasa oleh tangan aq rambut yg keras dan pendek. Rupanya rambut tersebut dicukur! Jari tangan aq akhirnya bermain di daerah klirotisnya, memutar dan kadang menggosok dengan cepat.

Sekali-kali jari tangan aq masuk ke dalam lubang vagiananya yg sudah basah oleh cairan kewanitaannya.

Mata aq beralih sebentar ke kasur sebelah. Jhon dan Hellen rupanya tdk mau kalah, terlihat tubuh mereka yg juga tertutup selimut saling menindih.

Akhirnya aq menggerakkan penis aq yg sudah tdk sabar menuju rongga fovaritnya. Dari belakang aq mencoba memasukkan batang tersebut, lumayan susah. Dengan tuntunan tangan Lisa, akhirnya batang tersebut berhasil menyusuri goa kewanitaannya yg sudah basah kuyub.

Cengkraman otot lubang vagiananya Lisa pada penis aq membuat aq memejamkan mata. Aq menggerakkan penis aq, keluar masuk, keluar masuk. Jari tangan aq masih bermain di daerah klitorisnya.

“Ahhhh…” terdengar desahan Jhon. Rupanya dia sudah mencapai pulau kenikmatan bersama Hellen.

Sekitar 5 menit kemudian, Lisa menjerit histeris tanpa mempedulikan kehadiran Jhon dan Hellen di ruangan tersebut. Satu badai kenikmatan sudah dilalui.

“Kamu di atas ya…” bisik Lisa dengan nafas terengah-engah.

Aq mengambil posisi di atas, Lisa dan kembali memasukkan penisku. Kegiatan keluar masuk yg tdk pernah membosankan tersebut kembali berlanjut. Goyangan pinggul Lisa menambah kenikmatan yg aq rasakan.

Tanpa kami sadari, selimut yg menutupi tubuh kami terbuka memamerkan kekekaran tubuh aq dan sepasang payudara Lisa yg menjulang indah. Aq membungkukkan tubuh berusaha menjangkau puncak gunung tersebut dengan lidah aq. Karena tubuh aq yg jauh lebih tinggi, aq tdk berhasil melakukannya.

Tiba-tiba terasa ada kepala di samping aq. Aq tercegang, rupanya Hellen sudah berdiri di sebelah tubuh Lisa. Matanya yg sayu menatap wajah Lisa. Perlahan dia mendorong tubuh aq ke atas dan dia menggerakkan mulutnya yg munggil ke gunung kembar Lisa.

Dia menjulurkan lidahnya dan bermain di sana. Lisa membuka matanya yg tersenyum. Dia membelai rambut Hellen!

Gila! Kata pertama yg melintas di kepala aq.

Peduli Amat! Kata kedua yg membuat aq memutuskan untuk jalan terus.
Aq memperbaiki posisi aq, tangan aq menahan sepasang kaki Lisa yg tertekuk membentuk sudut 90 derajat dengan tubuhnya dan dengan posisi berlutut aq memasukkan penis aq setelah sebelumnya menganjal pinggulnya dengan bantal.

Selanjutnya hujaman penis aq semakin ganas, sementara lidah Hellen masih bermain di dada Lisa. Tdk terlukiskan dengan kata teriakan histeris Lisa saat itu. Teriakan Lisa, pemandangan lidah Hellen yg sedang bermain di payudara nya Lisa

Dan perasaan sayang yg menggebu-gebu membuat aq tdk bisa bertahan lama walaupun segala teknik menahan ejakulasi sudah aq keluarkan. Akhirnya penis aq menumpahkan cairan putihnya di dalam tubuh Lisa.

Tetesan air mata mengantar perpisahan kami berpisah. Aq kembali ke Amsterdam dan dia kembali ke Swiss. Sampai saat ini, harapan aq saat melewati jembatan tertua di kota Paris tdk terpenuhi. Sebenarnya harapan aq adalah, “Hidup berbahagia bersama Lisa selamanya!”

“Aq tdk pernah bisa mempercayai lelaki kembali. Tiga tahun lalu di sini, Paris, aq menyerahkan milik aq yg paling berharga kepada pria yg sangat aq sayangi. Ternyata dia penipu, dia sudah beristeri. Luka tersebut meninggalkan bekas yg sangat dalam dan tdk ada satu lelakipun yg bisa menyembuhkannya, aq berbahagia bisa bertemu dengan kamu.”

“Lisa… Lisa… mengapa kamu tdk mau memberikan kesempatan kepada aq? Akan aq buktikan bahwa tdk semua lelaki itu bangsat! Cinta memang mengakibatkan luka, namun luka tersebut hanya bisa disembuhkan kembali oleh cinta.” Cuma itulah yg bisa ucapkan ketika membaca mail terakhirnya.

Category:

MORE SEXY STORIES HERE

Fantasi Istri Mengajak Threesome Cerita Dewasa Indonesia

Cerita Seks Fantasi Istri Mengajak Threesome

Cerita Seks Si Negro Penis Panjang Tukang Perkosa

Cerita Seks Si Negro Penis Panjang Tukang Perkosa

Aku Dan Pacar Berduaan Di Hotel Layaknya Berbulan Madu Cerita Dewasa Indonesia

Aku Dan Pacar Berduaan Di Hotel Layaknya Berbulan Madu

Body Mulus Si Cewek Cantik Yang Membuatku Jadi Terpesona cerita sex

Body Mulus Si Cewek Cantik Yang Membuatku Jadi Terpesona

Pembantu Cantik Yang Terperdaya Karena Mencintai Anak Majikannya cerita dewasa indonesia

Pembantu Cantik Yang Terperdaya Karena Mencintai Anak Majikannya

Kisah Asmara Dengan Pacar Saat Aku Melepas Keperawananku Untuknya cerita seks

Kisah Asmara Dengan Pacar Saat Aku Melepas Keperawananku Untuknya

PLAYSPORTS88 BERITA SEPAK BOLA