Ini Rahasia Andrew Wiggins Menjadi Penembak 3-Poin Yang Jitu
Berita Bola Basket – Sejak terjun di NBA pada musim 2014-15, bintang muda Minnesota Timbrwolves Andrew Wiggins tidak dikenal sebagai penembak tembakan tiga angka yang jitu. Di musim perdananya sebagai rookie, dia hanya melesakkan 31%. Musim keduanya pun tak jauh berbeda, 30%.
Namun pada 2016-17 ini Wiggins jauh memperbaiki persentase tembakan tiga angkanya, menjadi 54,8%, tebaik di NBA saat ini. Tercatat melepaskan rata-rata 3,4 tembakan 3-poin per laga dan memasukkan 1,9 di antaranya. Tak heran ini ikut mendongkrak rata-rata poinnya. Musim lalu 20,7 poin, kini 26,3 poin.
Apa rahasia meningkatnya keandalan Wiggins dalam menembak dari garis setengah melingkar sejauh 23 kaki 9 inci itu? Ternyata itu sudah diprogram semenjak pemain 21 tahun itu naik ke jenjang NBA setelah hanya setahun berkompetisi di NCAA, membela Universitas Kansas.
Bersama pelatih Drew Hanlen, Wiggins membuat rencana tiga tahun. Tujuan akhirnya adalah membuat forward asal Kanada itu menjadi pemain kaliber all-star. Berikut detilnya:
Tahun 1 didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan ofensifnya di mid-post dan kedua sisi di garis tembakan bebas.
Tahun 2 dirancang untuk membuat Wiggins lebih nyaman di perimeter saat keluar dari screen rekan setimnya.
Tahun 3 – musim ini – didesain untuk meningkatkan kemampuan Wiggins dalam mengolah bola dan menembak lemparan tiga angka.
Sampai 13 November lalu, Wiggines melesakkan 17 dari 43 tembakan tiga angka yang dilakukannya. Wiggins pula yang menjadi alasan utama Wolves memimpin dalam hal tembakan tiga angka, 41,8% sebagai tim. Jauh lebih baik daripada San Antonio Spurs (38,6%) dan Golden State Warriots (37,5%).
“Kedisiplinannya sangat bagus,” kata Hanlen. “Semua yang dia latih telah dipraktekkan dengan baik sejauh ini. Dia harus menjaga betul mekanik tembakannya sepanjang musim.”
Perbaikan mekanik menembak yang dilakukan Wiggins dan Hanlen pada libur kompetisi dimulai dengan keseimbangan badan. Wiggins meninggalkan gaya mengayun saat menembak dan fokus menjaga kakinya menapak selebar bahu sepanjang prosesnya dalam menembak.
Slain itu, Wiggines juga mengencangkan sentakan pergelangan tangannya saat melepas bola dan saat melakukan follow through. Dengan begitu, tangan yang menembak tetap lurus dan konsisten. “Hanya sedikit dipoles sana-sini. Tak ada perubahan besar,” kata Wiggins.
Membaiknya tembakan Wiggins bakal terus menciptakan ruang dan peluang baginya untuk menggiring bole ke ring, yang masih menjadi senjata utamanya. Namun, menambahkan keahlian menembak dari jauh, menjadikan Wiggins pemain ofensif yang lengkap.
Lebih dari itu, tembakan Wiggins masih belum sempurna. Kata Hanlen, langkah selanjutnya adalah Wiggins harus menjaga keseimbangannya saat menembak dari posisi men-dribble bola atau ketika dia sedang bergerak. “Selalu ada ruang untuk menjadi lebih baik,” kata Hanlen.
Category: Bola Basket
