Buku Terbaru Mourinho Ungkap Kebencian Mendalam pada Wenger
Berita Sepak Bola – Jose Mourinho bukan hanya sekadar sebal terhadap Arsene Wenger, tetapi amat benci. Semuanya terungkap dalam buku terbaru soal The Special One.
Buku tersebut, ‘Jose Mourinho: Up Close and Personal’, ditulis oleh Robert Beasley. Segala hal terkait Mourinho yang berada dalam buku tersebut, termasuk berbagai kutipan darinya, berasal dari balas-balasan e-mail dan SMS antara Mourinho dan Beasley, juga percakapan langsung mereka.
Sudah bukan rahasia apabila Mourinho dan Wenger memang tidak akur. Sejak pertama kali Mourinho menjejakkan kaki di Inggris pada 2004, pria asal Portugal itu sudah sering adu mulut dengan Wenger. Perselisihan mereka menjadi bumbu tambahan dari persaingan Chelsea dan Arsenal di atas lapangan.
Mourinho pernah melabeli Wenger sebagai ‘tukang ngintip’ lantaran tak habis-habisnya mengomentari Chelsea. Lalu, ketika dia sekali lagi kembali ke Chelsea, setelah menukangi Inter dan Real Madrid, ia menyebut Wenger sebagai ‘spesialis kegagalan’.
“Kalian tahu, dia spesialis dalam kegagalan. Delapan tahun tanpa gelar juara, itu kegagalan. Jika saya seperti itu di Chelsea, saya akan meninggalkan London dan tidak akan kembali lagi,” ucap Mourinho kala itu.
Beberapa pekan kemudian, Mourinho dan Wenger bertemu. Hari itu, 22 Maret 2014, adalah hari di mana Wenger melakoni pertandingan ke-1.000 sebagai manajer. Arsenal bertandang ke markas Chelsea.
Hasil akhir? 6-0 untuk kemenangan Chelsea. Wenger, saking kesalnya dengan hasil itu, menolak untuk hadir dalam konferensi pers pascalaga. Manajer asal Prancis itu mengaku, bus timnya sudah harus pergi.
“Lain kali aku kalah, aku tidak akan ke konferensi pers karena sudah ditunggu bus,” canda Mourinho kepada Beasley.
Beberapa bulan kemudian, masih di tahun 2014, Mourinho dan Wenger terlibat pertikaian di pinggir lapangan. Wenger protes kepada asisten wasit karena sebuah pelanggaran, tapi Mourinho menganggapnya sudah jauh meninggalkan technical area-nya. Ketika Mourinho meminta Wenger untuk kembali ke technical area-nya, Wenger langsung mendorong eks pelatih FC Porto itu. Adu mulut tidak terhindarkan.
Chelsea menang 2-0 pada laga tersebut dan Mourinho tersenyum kembali. Tapi, ada kalanya Mourinho dibuat berang oleh Wenger. Ini terjadi ketika Arsenal berusaha menggaet Petr Cech.
Mourinho mengaku tidak ingin menjual Cech, tetapi ia tidak kuasa menentang keinginan klub (baca: Roman Abramovich). Ia lantas menuding Wenger telah membuat Cech bimbang. Lalu, dengan nada yang ketus, Mourinho mengirim pesan kepada Beasley.
“Tuan Wenger menginginkan Cech dan dia pikir bisa membelinya dengan uang… Dia salah! Apa yang ingin kulakukan adalah menghancurkannya… Mau Cech? OK!! Aku ingin (Theo) Walcott atau (Alex) Oxlade-Chamberlain! Ingin kiper bagus? Tak masalah! Aku ingin pemain mudanya. Mereka boleh jelek bersamanya, tapi akan kubikin mereka jadi hebat!”
Begitu dalamnya kebencian Mourinho pada Wenger sampai-sampai dia heran melihat Wenger mendapatkan kontrak baru. Hebatnya, Mourinho bisa sampai mendapatkan informasi langsung dari orang dalam Arsenal sendiri.
“Tuan Wenger mendapatkan kontrak 5 tahun. Tapi, seorang (pemain Arsenal) kirim SMS dan bilang, mereka berlatih sendiri, mengatur semuanya sendiri selama sepekan, sementara Wenger tidak melakukan apa-apa.”
Beasley terkejut menerima SMS seperti itu dari Mourinho. Ia lantas bertanya, apa Mourinho yakin dengan klaimnya?
“100 persen,” jawab Mourinho.
Category: Sepak Bola