Tempo Lambat Swedia Kembali Gagal Maksimalkan Kemampuan Ibrahimovic

Belgia berhasil mendulang poin penuh pada laga terakhir mereka di babak grup E. Menghadapi Swedia, skuat asuhan Marc Wilmots ini berhasil menang dengan skor tipis 1-0 lewat gol semata wayang dari Radja Nainggolan.

Secara penguasaan bola, Swedia memang unggul 57% banding 43%. Namun penguasaan bola mereka tak seefektif serangan Belgia. Swedia gagal membongkar pertahanan Belgia yang bermain dengan garis pertahanan rendah dan mengandalkan serangan balik.

Swedia Masih Belum Bisa Memaksimalkan Ibrahimovic

Swedia memainkan formasi dasar andalannya 4-4-2. Kim Kallstorm masih menjadi andalan di lini tengah seperti pada laga pertama dan kedua. Marcus Berg yang dilengserkan dari skuat utama pada laga melawan Italia, kembali dipilih menjadi partner Zlatan Ibrahimovic di lini depan.

Cara menyerang Swedia sendiri tak ubahnya seperti kala menghadapi Republik Irlandia dan Italia. Penguasaan bola tetap dikedepankan. Mengirimkan bola lewat tengah menjadi pilihan Swedia dalam membongkar pertahanan Belgia.

Pada babak pertama Swedia terlihat tak menemukan cara yang tepat untuk menciptakan peluang. Aliran serangan dengan umpan-umpan pendek bergantian dilakukan, khususnya lewat Sebastian Larsson (gelandang kanan), namun tetap gagal. Untuk memasuki area kotak penalti pun Swedia begitu sulit.

Pada babak kedua Swedia mengubah cara menyerang mereka. Umpan-umpan panjang mulai dilancarkan dengan dua penyerang di depan sebagai target. Aliran bola pun mulai dipindahkan ke sebelah kiri, pada Emil Forsberg. Namun skema ini pun kembali tak membuahkan hasil.

Swedia pada laga ini hanya mampu melepaskan 12 tembakan. Ini hampir setengah dari jumlah tembakan yang dilakukan Belgia. Satu-satunya peluang terbaik adalah ketika tendangan Berg yang masih mampu diamankan kiper Belgia, Thibaut Courtois.

Ibrahimovic sendiri masih menjadi tumpuan Swedia dalam membobol gawang lawan, padahal dia tidak mencetak satu gol pun dari dua penampilan sebelumnya. Menghadapi Belgia, ia mencatatkan enam tembakan, atau setengah dari total tembakan yang dilepaskan Belgia. Hanya saja ia masih tak begitu tajam di mana hanya satu tembakan saja yang mengarah ke gawang.

Swedia masih belum bisa lepas dari ketergantungan kepada Ibrahimovic. Situasi ini serupa dengan yang terjadi kala Swedia menghadapi Irlandia pada pertemuan pertama dan Italia pada pertandingan kedua. Di mana pada dua laga tersebut, Swedia gagal meraih tiga poin.

Intensitas Serangan Balik Belgia yang Membuahkan Hasil

Sejak kalah menghadapi Italia pada pertandingan pertama, ada perubahan gaya bermain dari Belgia. Belgia tak terlalu berusaha mendominasi permainan. Dan pada laga melawan Belgia, mereka bermain sabar tak terlalu bernafsu memainkan possession football.

Belgia bertahan dengan medium block. Pressing diberikan ketika pemain Swedia yang menguasai bola hendak melewati garis tengah lapangan. Namun para pemain Belgia tak melakukan tekel agresif untuk merebut bola. Tak heran pada laga ini upaya tekel Belgia hanya delapan kali saja meski tak lebih banyak menguasai bola dari Swedia.

Belgia memang cenderung bermain aman dan membiarkan Swedia terus mengalirkan bola. Karenanya tercatat 13 intersep dan 27 sapuan yang dilakukan Belgia ketika bertahan. Belgia benar-benar berusaha menjauhkan bola dari kotak penalti pertahanan sebisa mungkin.

Hal ini yang membuat Swedia berhati-hati dalam melancarkan serangan. Ini membuat alur serangan Swedia berjalan dengan lambat. Sementara hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh Belgia dengan cara menyusun tembok pertahanan kembali dengan 10 pemain lapangan.

Belgia sendiri melancarkan serangan balik cepat. Romelu Lukaku yang dimainkan sebagai penyerang tengah, menjadi target umpan terobosan ataupun pemantul. Swedia sendiri memainkan garis pertahanan tinggi dalam upaya mereka berusaha menguasai jalannya pertandingan.

Meskipun begitu, Belgia melancarkan serangan balik melalu sisi kiri, utamanya melalui kombinasi Eden Hazard dan Kevin De Bruyne. Umpan-umpan silang dikirimkan sebagai upaya untuk memanfaatkan keunggulan Lukaku dalam duel udara. Tercatat, Belgia melepaskan 31 umpan silang pada laga ini.

Skema ini kerap berhasil dimentahkan oleh pemain-pemain bertahan Swedia. Hanya enam umpan silang yang gagal diamankan lini pertahanan Swedia. Ini berarti mayoritas serangan Belgia tak begitu efektif ketika mengirimkan bola ke kotak penalti.

Meskipun begitu, ini juga menjadi pertanda bahwa sisi kanan Swedia yang dihuni Victor Lindelof dan Sebastian Larsson begitu mudah dieksploitasi. Sejumlah peluang emas pun tercipta dari area tersebut, walau masih mampu dibendung kiper Andreas Isaksson.

Serangan di sisi kanan pertahanan Belgia pun berhasil menjadi gol ketika cara mengirim umpan silang Belgia diubah. Jika sebelumnya mengirim umpan silang pada Lukaku lewat udara, pada 15 menit terakhir bola dikirimkan dengan umpan mendatar yang mengarah area depan kotak penalti, bukan ke dalam kotak penalti.

Itulah yang kemudian menjadi proses bagaimana Belgia mencetak satu-satunya gol pada laga ini. Lewat umpan silang Hazard, Radja Nainggolan menyambut umpan silang tersebut dengan tendangan dari luar kotak penalti. Hal itu tak bisa diantisipasi lini pertahanan Swedia termasuk Isaksson.

Kesimpulan

Swedia masih belum mampu melepas ketergantungannya pada Ibrahimovic. Hal yang wajar memang, namun ketidakmampuan Swedia memaksimalkan Ibrahimovic dan menemukan cara bermain yang tepat untuk membuat Ibrahimovic tajam di depan gawang membuat mereka kembali gagal meraih kemenangan, bahkan Ibrahimovic gagal cetak gol lagi.

Menguasai jalannya pertandingan tak sesuai dengan gaya bertahan Belgia yang bermain sabar di area pertahanannya sendiri. Serangan mereka cenderung lambat sehingga membiarkan para pemain Belgia bisa menata kembali tembok pertahanan setiap kali mendapatkan serangan.

Sementara itu, Belgia secara konsisten mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan Swedia. Hazard dan De Bruyne menjadi inisiator serangan Belgia lewat sisi kiri penyerangan. Gol Nainggolan pun berasal dari keberhasilan Hazard memanfaatkan celah di area tersebut.

Kemenangan 1-0 ini memastikan Belgia menempati peringkat kedua grup E, di bawah Italia, yang membuat mereka akan menghadapi Hongaria di fase 16 besar. Sementara bagi Swedia, kekalahan ini membuat mereka harus tersingkir dari Piala Eropa dengan hanya mengumpulkan satu poin saja dari tiga pertandingan.

Category:

MORE PLAYSPORTS88 FOOTBALL NEWS HERE

Henrikh Mkhitaryan berita sepak bola

Gabung ke Arsenal, Henrikh Mkhitaryan Senang Bisa Wujudkan Impian

Harry Kane berita sepak bola

Harry Kane Jadi Pesepakbola Inggris Terbaik 2017

Alexis Sanchez berita sepak bola

Sanchez Datang, Siapa Bakal Ditendang?

Philippe Coutinho berita sepak bola

Coutinho Yakin Liverpool Tetap Tangguh Tanpa Dirinya

Maxi Gomes berita sepak bola

Maxi Gomes Gagalkan Kemenangan Real Madrid

Ivan Rakitic berita sepak bola

Rakitic Pertanyakan Harga Mahal Coutinho